Sutradara laga Chan Man Ching (kiri), Siti Kamaluddin, dan Salman Aristo saat konferensi pers film Yasmine di Jakarta. (VIVAnews/Rezki Apriliya Iskandar)
![](http://us.media.viva.co.id/thumbs2/2014/06/07/254394_konferensi-pers-film-yasmine_663_382.jpg)
Sutradara laga Chan Man Ching (kiri), Siti Kamaluddin, dan Salman Aristo saat konferensi pers film Yasmine di Jakarta. (VIVAnews/Rezki Apriliya Iskandar)
VIVAlife - "Some dreams are worth fighting for". Kutipan ini menjadi benang merah dalam sebuah film terbaru produksi internasional berjudul "Yasmine". Film kolaborasi beberapa negara dan wilayah administrasi khusus itu, yakni Brunei Darussalam, Indonesia, Hong Kong, Malaysia, Australia, dan Polandia ini disutradarai oleh sutradara asal Brunei, Siti Kamaluddin.
Uniknya, film yang akan dirilis pada 21 Agustus 2014 ini menjadi film pertama yang diproduksi di Brunei Darussalam sejak 1960.
Selain dibintangi aktris muda asal Brunei Darussalam, Liyana Yus (Yasmine) sebagai pemeran utama, sang sutradara Siti Kamaluddin juga menggandeng bintang-bintang ternama Indonesia, seperti Reza Rahardian (Fahri, ayah Yasmine), Dwi Sasono (Tong Lung, guru silat Yasmine), Agus Kuncoro (Jamal, tokoh silat), dan bintang Malaysia seperti Dian P. Ramlee, Nabila Huda, serta Dato' M. Nasir.
Sementara itu, di jajaran kru, para sineas ternama Indonesia juga ikut terlibat di dalamnya. Ada Salman Aristo sebagai penulis skenario, Cesa D. Luckmansyah sebagai editor, dan Aghi Narottama sebagai penata musik.
Salah satu hal istimewa dari film "Yasmine" adalah keikutsertaan Chan Man Ching (sutradara laga) yang selama 30 tahun telah terlibat di industri film Hong Kong dan Hollywood.
Sebelumnya, Man Ching dikenal ikut menggarap aksi laga di film-film Jackie Chan seperti "The Legend of the Drunken Master 2" dan "Rush Hour" 1,2, dan 3 hingga film Hollywood, "Hell Boy 2: The Golden Army".
Adapun "Yasmine" menceritakan kisah gadis remaja bernama Yasmine yang berjuang meraih mimpinya di dunia silat walau sang ayah, Fahri (Reza Rahardian) menentangnya.
Tak hanya seputar bela diri silat dan kehidupan sekolah yang dialami Yasmine, film ini juga menampilkan unsur drama percintaan khas remaja antara Yasmine, Adi, dan Dewi serta persahabatan Yasmine serta sahabat-sahabatnya.
Sang sutradara, Siti, mengakui jika ia membuat film ini karena kecintaannya terhadap dunia film.
"Saya sangat suka menonton film saat masih remaja. Saya menonton E.T dan saya sangat tertarik pada fiilm. Saya penasaran mengetahui cara orang yang bisa naik sepeda melintasi bulan, yang sangat mustahil. Dari situlah saya mulai berminat membuat film," terang Siti, yang menyebutkan "Yasmine" adalah debut pertamanya sebagai sutradara.
Sementara itu, alasannya menggarap genre action karena dia memang mencintai film laga. "Saya merupakan fans berat Jackie Chan dan semua film-filmnya," kata Siti.
Itu sebabnya ia mengajak Chan Man Ching yang selama ini telah terlibat di film Jackie Chan untuk terlibat pula di "Yasmine" sebagai action director. Menurut dia, membuat film laga itu tidak mudah tetapi sangat menantang.
"Sangat menantang. Tapi tantangan itulah yang saya sukai," tuturnya. (art)
Sumber : Vivanews
Posting Komentar